Fotografi| Opini| Pengolahan Produk| Tanaman Obat| Cerpen| Tafakur| Hitam Putih

Minggu, 01 Juni 2008

Berhektar-hektar berlian

Seorang petani tiba-tiba menjadi penuh semangat dan sangat terpesona ketika seorang pemuka agama singgah di pertaniannya. Pemuka agama ini menceritakan bahwa di Benua Afrika terdapat ladang Intan yang telah merubah nasib banyak orang sehingga mereka menjadi orang-orang kaya.
Tanpa berfikir panjang, petani ini lalu menjual ladangnya kepada petani lain. Dari uang hasil penjualan ini ia membentuk satu kelompok untuk berangkat ke Afrika . Tujuannya adalah agar ia bisa meraih kehidupan dengan kekayaan yang luar biasa.
Bertahun-tahun ia mencari intan di afrika, namun tetap tidak di temukan. Akhirnya uangnya habis, rombongannya pun mneinggalkannya. Dalam keadaan sendirian dan putus asa, ia terjun kelaut dan mati terbenam.
Sementara itu, petani yang membeli ladangnya sedang memberi minum keledai di air yang mengalir di ladang. Petani ini menemukan sebongkah batu aneh yang memancarkan cahaya. Petani ini membawa batu ini pulang dan menyimpannya selama berulan-bulan.
Suatu hari pemuka agama itu datang berkunjung. Dia sangat terkejut melihat batu yang di temukan oleh petani ini. ”ini adalah intan yang nilainya sangat mahal,” kata pemuka agama itu, diamana kamu menemukannya?.
Petani itu lalu membawa si pemuka agama ke ladangnya dan berkeliling di sana. Saat itulah mereka menemukan satu intan lagi, lagi, lagi dan lagi. Ternyata ladang yang ditinggalkan petani yang pertama adalah ladang intan yang tak terkira nilainya.
Moral cerita ini adalah ladang intan kita mungkin terletak tepat di bawah kaki kita. Yang di perlukan adalah mengenalinya dan kemudian menggosokkannya hingga berkialauan. ( Jangan mau jadi paku, jadilah palu)

Tidak ada komentar: